Kompleks Pemakaman ini sekarang masuk dalam kawasan Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. Berdasarkan catatan lama, pemakaman ini dibangun tahun 1728 M atas perintah Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (wafat tahun 1756 M), setelah pembangunan Kompleks Makam atau Gubah Talang Kerangga (30 Ilir). Nama kawah tekurep diambil dari bentuk cungkup (kubah) yang menyerupai kawah ditengkurapkan (Palembang: tekurep). Jika diukur dari tepian Sungai Musi, kompleks makam ini berjarak sekitar 100 meter dari sungai.
Sekelilingnya dipagari dengan batu bata, yang sebagian telah rusak. Di sisi yang menghadap Sungai Musi (arah selatan), terdapat gapura yang merupakan gerbang utama untuk memasuki kompleks makam. Di dalamnya, terdapat empat cungkup. Yaitu, tiga cungkup yang diperuntukkan bagi makam para sultan dan satu cungkup untuk putra-putri Sultan Mahmud Badaruddin, para pejabat dan hulubalang kesultanan. Berikut nama-nama tokoh yang dimakamkan:
Cungkup I:
1. Sultan Mahmud Badaruddin I (wafat
tahun 1756 M)
2.
Ratu
Sepuh, istri pertama yang berasal dari Jawa Tengah
3.
Ratu
Gading, istri kedua yang berasal dari Kelantan (Malaysia)
4.
Mas
Ayu Ratu (Liem Ban Nio), istri ketiga yang berasal dari Cina
5.
Nyimas
Naimah, istri keempat yang berasal dari 1 Ilir (kini Guguk Jero Pager Kota
Plembang Lamo)
6. Imam Sayyid Idrus Al Idrus dari
Yaman Selatan
Cungkup
II:
1. Pangeran Ratu Kamuk (wafat tahun
1755 M)
2. Ratu Mudo (istri P. Kamuk) 3.
Sayyid Yusuf Al Angkawi (Imam Sultan)
Cungkup
III:
1. Sultan Ahmad Najamuddin (wafat
tahun 1776 M)
2.
Masayu
Dalem (istri Najamuddin)
3. Sayyid Abdur Rahman Maulana
Tugaah (Imam Sultan dari Yaman)
Cungkup
IV:
1. Sultan Muhammadi Bahauddin (wafat
tahun 1803 Masehi)
2.
Ratu
Agung (istri Bahauddin)
3.
Datuk
Murni Hadad (Imam Sultan dari Arab Saudi)
4. Beberapa makam lain yang tidak
terbaca namanya
Di luar keempat cungkup
itu, masih terdapat beberapa makam. Antara lain, Susuhunan Husin Diauddin, yang
wafat dalam pembuangan oleh Belanda di Jakarta, 4 Juli 1826. Semula, Husin
Diauddin dimakamkan di Krukut tetapi kemudian dipindahkan ke Palembang.
0 komentar:
Posting Komentar